Minggu, 24 Februari 2019

Teknologi dan Psikologi



Dampak Negatif Kemajuan dan Perkembangan Teknologi dalam Perkembangan Masa Kanak-Kanak Awal. 
            Kemanjuan dan perkembangan teknologi memiliki dampak negatif terhadap perkembangan masa kanak-kanak awal. Kemajuan dan perkembangan teknologi bagi orang dewasa merupakan suatu manfaat dan terobosan besar bagi ilmu sains. Manfaat dan terobosan tersebut sangat membantu manusia dalam menyelesaikan masalah dan mempermudah manusia dalam menyelesaikan pekerjaan manusia. Teknologi telah digunakan oleh manusia sejak dahulu tidak hanya mempengaruhi usia orang dewasa dan remaja, tetapi kuga pada usia anak-anak. Ditahap pertumbuhan manusia fase anak-anak merupakan fase dimana mereka memiliki rasa ingin tahu yang cukup besar. Semakin pesatnya kemajuan dan perkembangan teknologi, mengakibatkan dilema yang dirasakan oleh seseorang yaitu dimana seseorang semakin didominasi oleh teknologi yang diciptakan sendiri.
Teknologi bukannya dikontrol oleh manusia namun justru kebalikannya, kita yang dikontrol oleh mereka. Selain dampak yang ditimbulkan dari teknologi kepada manusia termasuk orang dewasa dan remaja, anak-anak juga dapat terkena dari pengaruh kemajuan dan perkembangan teknologi. Akan tetapi, apakah kemajuan dan perkembangan teknologi dapat berdampak negatif bagi kemajuan dan perkembangan masa kanak-kanak awal?. Masa Kanak-kanak Awal atau Early Childhood dimulai pada anak berusia dua tahun sampai enam tahun dan untuk Masa Kanak-Kanak Akhir atau Late Childhood, anak berusia pada enam tahun sampai dua belas tahun (Hurlock, 1990). Akan tetapi Erik Erickson berpendapat bahwa awal masa kanak-kanak awal yaitu sang anak menginjak usia enam tahun sampai tujuh tahun yang mana anak akan berinteraksi atau menempatkan dirinya dengan teman bermain dan anak akan mulai melakukan aktivitas atau kegiatan-kegiatan kecil seperti mandi, makan, berpakaian secara mandiri. Untuk masa kanak-kanak akhir berusia delapan tahun sampai sebelas tahun, anak akan mulai belajar berkelompok dan berorganisasi (Erickson, 1963). Pada masa-masa perkembangan anak, anak masih membutuhkan bimbingan dan arahan orang tua. Pengaruh orang tua sangat vital dalam mendampingi anak dalam mengenal teknologi. Bimbingan dan arahan yang benar dari orang tua dalam mengenalkan teknologi kepada anak, dapat berdampak baik bagi perkembangan anak. Wibowo dan Sanjaya (2011) mengatakan bahwa Potensi dan kecerdasan anak-anak tidak dapat berkembang dengan sendirinya, dibutuhkan sebuah kecerdasan dan potensi, salah satunya adalah teknologi. Akan tetapi kemajuan dan perkembangan teknologi di masa sekarang, anak sudah mengetahui teknologi tanpa bimbingan dan arahan orang tua yang menyebabkan dampak negatif bagi anak. Salah satu dampak negatif tersebut adalah anak akan mulai ketergantungan atau kecanduan terhadap teknologi. Seorang anak akan ketergantungan dan kecanduan teknologi apabila orang tua tidak memperhatikan anak mereka dalam kemajuan dan perkembangan teknologi. Dampak-dampak negatif selain ketergantungan dan kecanduan antara lain:
1.      Anak akan secara tidak langsung lebih menyukai mengerjakan segala sesuatu secara individu daripada berkelompok yang menyebabkan menjadi kurang bersosialisasi.
2.      Teknologi yang merupakan dunia maya dapat menyebabkan perkembangan anak terganggu dalam psikomotorik anak di masa kanak-kanak awal.
3.      Teknologi dapat mempercepat apa pun dan tanpa disadari anak pun dikondisikan untuk tidak tahan dengan kelembanan dan keajegan. Akhirnya anak dapat menjadi lemah dalam suatu kesabaran dan kosentrasi.
4.      Hubungan antara orang tua dengan anak akan terganggu. Anak akan lebih asik dengan dunianya sendiri sehingga respon sang anak terhadap orang tua berkurang.
Orang tua adalah salah satu faktor utama dalam mempengaruhi perkembangan sang anak dalam menuju perkembangan. Oleh karena itu, pola asuh atau cara mendidik anak adalah salah satu cara terbaik dalam mendidik atau mengajarkan sesuatu ke anak dalam masa perkembangan sang anak. Orang tua memiliki tanggung jawab besar terhadap perkembangan anak dan menciptakan suasana kondusif untuk proses pembelajaran (pola asuh) yang baik bagi sang anak dalam tahap perkembangan anak terutama dalam memperkenalkan teknologi kepada anak. Dalam hadits juga dijelaskan bahwa betapa pentingnya orang tua terutama seorang kepala keluarga sebagai pemimpin dalam rumah tangga harus mampu mendidik anak dalam masa perkembangan sang anak seperti didalam hadits yang diriwayatkan oleh an-Nasai dalam ‘isyratun Nisaa’ (no.292) dan Ibnu Hibban (no.1562)
إِنَّ اللهَ سَائِلٌ كُلَّ رَاعٍ عَمَّا اسْتَرْعَاهُ أَحَفِظَ ذَلِكَ أَمْ ضَيَّعَ؟ حَتَّى يَسْأَلَ الرَّجُلَ عَنْ أَهْلِ بَيْتِهِ.
 “Sesungguhnya Allah akan bertanya kepada setiap pemimpin tentang apa yang dipimpinnya. Apakah ia pelihara ataukah ia sia-siakan, hingga seseorang ditanya tentang keluarganya.”
Adanya kemajuan dan perkembangan teknologi diharapkan semua orang tua mampu mengatasi dampak-dampak negatif teknologi terhadap anak-anak dengan pola mendidik kepada anak dan orang tua harus mampu selalu mendampingi anak di setiap perkembangan mereka. Anak yang merupakan peniru yang handal membuat orang tua selalu waspada terhadap kemajuan dan perkembangan teknologi sehingga setiap tingkah laku dan kepribadian anak dapat dipantau oleh orang tua terutama ketika sang anak sudah mengenal teknologi.   Sehingga orang tua mampu mendidik dengan memberikan bimbingan dan arahan terhadap anak agar anak tidak ketergantungan atau kecanduan dengan teknologi yang semakin pesat di zaman sekarang. 





DAFTAR PUSTAKA
Hurlock, E.B. (2000), Developmental Psychology: A Lifespan Approach. (terjemahan oleh
              Istiwidayanti). Jakarta: Erlangga.
Erickson, Erik. (2010), Chilhood and Society, (terjemahan oleh Supriyadi), Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Wibowo, Christine dan Ridwan Sanjaya. (2011), Stimulasi Kecerdasan Anak Menggunakan Teknologi Informatika, Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.