Dampak Negatif Kemajuan
dan Perkembangan Teknologi dalam Perkembangan Masa Kanak-Kanak Awal.
Kemanjuan dan perkembangan teknologi
memiliki dampak negatif terhadap perkembangan masa kanak-kanak awal. Kemajuan
dan perkembangan teknologi bagi orang dewasa merupakan suatu manfaat dan
terobosan besar bagi ilmu sains. Manfaat dan terobosan tersebut sangat membantu
manusia dalam menyelesaikan masalah dan mempermudah manusia dalam menyelesaikan
pekerjaan manusia. Teknologi telah digunakan oleh manusia sejak dahulu tidak
hanya mempengaruhi usia orang dewasa dan remaja, tetapi kuga pada usia
anak-anak. Ditahap pertumbuhan manusia fase anak-anak merupakan fase dimana
mereka memiliki rasa ingin tahu yang cukup besar. Semakin pesatnya kemajuan dan
perkembangan teknologi, mengakibatkan dilema yang dirasakan oleh seseorang
yaitu dimana seseorang semakin didominasi oleh teknologi yang diciptakan
sendiri.
Teknologi bukannya dikontrol oleh manusia namun
justru kebalikannya, kita yang dikontrol oleh mereka. Selain dampak yang
ditimbulkan dari teknologi kepada manusia termasuk orang dewasa dan remaja,
anak-anak juga dapat terkena dari pengaruh kemajuan dan perkembangan teknologi.
Akan tetapi, apakah kemajuan dan perkembangan teknologi dapat berdampak negatif
bagi kemajuan dan perkembangan masa kanak-kanak awal?. Masa Kanak-kanak Awal
atau Early Childhood dimulai pada anak berusia dua tahun sampai enam tahun dan
untuk Masa Kanak-Kanak Akhir atau Late Childhood, anak berusia pada enam tahun
sampai dua belas tahun (Hurlock, 1990). Akan tetapi Erik Erickson berpendapat
bahwa awal masa kanak-kanak awal yaitu sang anak menginjak usia enam tahun
sampai tujuh tahun yang mana anak akan berinteraksi atau menempatkan dirinya
dengan teman bermain dan anak akan mulai melakukan aktivitas atau
kegiatan-kegiatan kecil seperti mandi, makan, berpakaian secara mandiri. Untuk
masa kanak-kanak akhir berusia delapan tahun sampai sebelas tahun, anak akan
mulai belajar berkelompok dan berorganisasi (Erickson, 1963). Pada masa-masa
perkembangan anak, anak masih membutuhkan bimbingan dan arahan orang tua. Pengaruh
orang tua sangat vital dalam mendampingi anak dalam mengenal teknologi.
Bimbingan dan arahan yang benar dari orang tua dalam mengenalkan teknologi
kepada anak, dapat berdampak baik bagi perkembangan anak. Wibowo dan Sanjaya (2011) mengatakan bahwa Potensi
dan kecerdasan anak-anak tidak dapat berkembang dengan sendirinya, dibutuhkan
sebuah kecerdasan dan potensi, salah satunya adalah teknologi. Akan tetapi kemajuan
dan perkembangan teknologi di masa sekarang, anak sudah mengetahui teknologi
tanpa bimbingan dan arahan orang tua yang menyebabkan dampak negatif bagi anak.
Salah satu dampak negatif tersebut adalah anak akan mulai ketergantungan atau
kecanduan terhadap teknologi. Seorang anak akan ketergantungan dan kecanduan
teknologi apabila orang tua tidak memperhatikan anak mereka dalam kemajuan dan
perkembangan teknologi. Dampak-dampak negatif selain ketergantungan dan
kecanduan antara lain:
1. Anak
akan secara tidak langsung lebih menyukai mengerjakan segala sesuatu secara
individu daripada berkelompok yang menyebabkan menjadi kurang bersosialisasi.
2. Teknologi
yang merupakan dunia maya dapat menyebabkan perkembangan anak terganggu dalam
psikomotorik anak di masa kanak-kanak awal.
3. Teknologi
dapat mempercepat apa pun dan tanpa disadari anak pun dikondisikan untuk tidak
tahan dengan kelembanan dan keajegan. Akhirnya anak dapat menjadi lemah dalam
suatu kesabaran dan kosentrasi.
4. Hubungan
antara orang tua dengan anak akan terganggu. Anak akan lebih asik dengan
dunianya sendiri sehingga respon sang anak terhadap orang tua berkurang.
Orang tua adalah salah satu faktor utama dalam
mempengaruhi perkembangan sang anak dalam menuju perkembangan. Oleh karena itu,
pola asuh atau cara mendidik anak adalah salah satu cara terbaik dalam mendidik
atau mengajarkan sesuatu ke anak dalam masa perkembangan sang anak. Orang tua
memiliki tanggung jawab besar terhadap perkembangan anak dan menciptakan
suasana kondusif untuk proses pembelajaran (pola asuh) yang baik bagi sang anak
dalam tahap perkembangan anak terutama dalam memperkenalkan teknologi kepada
anak. Dalam hadits juga dijelaskan bahwa betapa pentingnya orang tua terutama
seorang kepala keluarga sebagai pemimpin dalam rumah tangga harus mampu
mendidik anak dalam masa perkembangan sang anak seperti didalam hadits yang
diriwayatkan oleh an-Nasai dalam ‘isyratun Nisaa’ (no.292) dan Ibnu Hibban
(no.1562)
إِنَّ اللهَ سَائِلٌ كُلَّ رَاعٍ عَمَّا اسْتَرْعَاهُ أَحَفِظَ
ذَلِكَ أَمْ ضَيَّعَ؟ حَتَّى يَسْأَلَ الرَّجُلَ عَنْ أَهْلِ بَيْتِهِ.
“Sesungguhnya
Allah akan bertanya kepada setiap pemimpin tentang apa yang dipimpinnya. Apakah
ia pelihara ataukah ia sia-siakan, hingga seseorang ditanya tentang
keluarganya.”
Adanya kemajuan dan perkembangan teknologi
diharapkan semua orang tua mampu mengatasi dampak-dampak negatif teknologi
terhadap anak-anak dengan pola mendidik kepada anak dan orang tua harus mampu selalu
mendampingi anak di setiap perkembangan mereka. Anak yang merupakan peniru yang
handal membuat orang tua selalu waspada terhadap kemajuan dan perkembangan
teknologi sehingga setiap tingkah laku dan kepribadian anak dapat dipantau oleh
orang tua terutama ketika sang anak sudah mengenal teknologi. Sehingga
orang tua mampu mendidik dengan memberikan bimbingan dan arahan terhadap anak
agar anak tidak ketergantungan atau kecanduan dengan teknologi yang semakin
pesat di zaman sekarang.
DAFTAR PUSTAKA
Hurlock, E.B. (2000),
Developmental Psychology: A Lifespan Approach.
(terjemahan oleh
Istiwidayanti). Jakarta: Erlangga.
Erickson, Erik. (2010),
Chilhood and Society, (terjemahan
oleh Supriyadi), Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Wibowo,
Christine dan Ridwan Sanjaya. (2011), Stimulasi
Kecerdasan Anak Menggunakan Teknologi Informatika, Jakarta: PT. Elex Media
Komputindo.